Gubernur Sulut Olly Dondokambey. |
MINUT - Sulawesi Utara (Sulut) berhasil keluar dari zona merah COVID-19.
Di sisi lain, upaya penanganan yang dilakukan Gubernur Olly Dondokambey menjadi salah satu yang terbaik se-Indonesia.
Hasil survei Charta Politika Indonesia mengungkap persepsi publik soal kinerja kepala daerah yang dianggap paling baik dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menempatkan Olly pada urutan 9 dari ratusan kepala daerah (Kada) meliputi gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia.
Survei dilakukan melalui wawancara telepon dengan metode simple random sampling kepada 2.000 responden yang tersebar di seluruh Indonesia pada 6-12 Juli 2020.
Hasil survei Charta Politika Indonesia mengungkap persepsi publik soal kinerja kepala daerah yang dianggap paling baik dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menempatkan Olly pada urutan 9 dari ratusan kepala daerah (Kada) meliputi gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia.
Survei dilakukan melalui wawancara telepon dengan metode simple random sampling kepada 2.000 responden yang tersebar di seluruh Indonesia pada 6-12 Juli 2020.
Margin of error (toleransi kesalahan) survei 2,19 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Hasil survei dirilis oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam diskusi daring bertema ‘Trend 3 Bulan Kondisi Politik, Ekonomi, dan Hukum pada Masa Pandemi Covid-19’, Rabu (22/7/2020).
Responden diberi pertanyaan terbuka soal kepala daerah yang memiliki kinerja terbaik dalam penanganan pandemi Corona.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat): 15,6%
Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah): 13,4%
Anies Baswedan (Gubernur DKI): 11,8%
Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur): 5,1%
Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya): 2,2%
Bima Arya Sugiarto (Wali Kota Bogor): 1,3%
Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi): 1,1%
Airin Rachmi Diany (Wali Kota Tangerang Selatan): 1,0%
Olly Dondokambey (Gubernur Sulawesi Utara): 1,0%
Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera Utara): 1,0%
Nurdin Abdullah (Gubernur Sulawesi Selatan): 0,9%
Wahidin Halim (Gubernur Banten): 0,7%
Ade Yasin (Bupati Bogor): 0,5%
Rusli Habibie (Gubernur Gorontalo): 0,5%
*Lainnya: 7,8%
*Tidak Jawab/Tidak Jawab: 36,4%.
PENINGKATAN KAPASITAS LABORATORIUM PCR
Gugus Tugas Covid-19 Sulut yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey bakal meningkatkan kapasitas pemeriksaan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari 500 spesimen swab test menjadi 2.000 spesimen per hari.
“Lab PCR yang ada di Provinsi Sulut dalam waktu dekat sudah boleh periksa 2 ribu orang. Dengan begitu tidak ada lagi yang tertunda (diperiksa swab, red),” kata Gubernur Olly saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bolaang Mongondow, Senin (20/7/2020).
Strategi tersebut bukan tanpa alasan.
Olly memahami kapasitas pemeriksaan laboratorium di Sulut saat ini belum mampu mengakomodasi banyaknya spesimen swab test terkait Covid-19 yang masuk setiap harinya sehingga sebagian sampel ada yang dikirim ke laboratorium di luar Sulut yang mengakibatkan perpanjangan waktu tunggu hasil pemeriksaan swab.
Sebagai solusi atas kendala tersebut, Olly menyiapkan lab PCR di Universitas Sam Ratulangi berkapasitas 1.000-1.500 spesimen per hari dan meningkatkan kapasitas lab RSUP Prof Kandou untuk menambah jumlah pemeriksaan Covid-19 di Sulut.
Selain itu, GTC-19 Sulut juga bakal mendapatkan bantuan mobil tes PCR dari pemerintah pusat dalam dua pekan mendatang.
Mobil ini bisa memproses 120 spesimen yang bisa diketahui hasil tesnya dalam jangka waktu 8 jam.
Strategi tersebut bukan tanpa alasan.
Olly memahami kapasitas pemeriksaan laboratorium di Sulut saat ini belum mampu mengakomodasi banyaknya spesimen swab test terkait Covid-19 yang masuk setiap harinya sehingga sebagian sampel ada yang dikirim ke laboratorium di luar Sulut yang mengakibatkan perpanjangan waktu tunggu hasil pemeriksaan swab.
Sebagai solusi atas kendala tersebut, Olly menyiapkan lab PCR di Universitas Sam Ratulangi berkapasitas 1.000-1.500 spesimen per hari dan meningkatkan kapasitas lab RSUP Prof Kandou untuk menambah jumlah pemeriksaan Covid-19 di Sulut.
Selain itu, GTC-19 Sulut juga bakal mendapatkan bantuan mobil tes PCR dari pemerintah pusat dalam dua pekan mendatang.
Mobil ini bisa memproses 120 spesimen yang bisa diketahui hasil tesnya dalam jangka waktu 8 jam.
Menurut Olly, jika kapasitas pemeriksaan berhasil ditingkatkan maka tidak ada lagi keterlambatan pemeriksaan spesimen swab test di Sulut.
“Sampel yang diambil di lab ada dua ribuan yang belum keluar. Nah itu sekali keluar membuat angka kasus naik drastis. Padahal yang keluar itu hasil cek yang sudah lama yang tertunda di laboratorium,” ungkap Olly.
Terkait bantuan mobil PCR, Olly memastikan kesiapan GTC-19 Sulut mengoperasikan fasilitas canggih tersebut untuk melakukan pemeriksaan secara massal.
Lebih lanjut, Olly mengajak masyarakat bersama pemerintah melawan Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan air sabun.
“Kita semua harus lawan ini Covid-19. Kalau tidak, maka kita semua tidak bisa bergerak apapun. Jadi Pemprov menyiapkan sarana prasarana untuk melawan Covid-19 ini,” kunci Olly.
Post a Comment